
Judul Buku : TUKANG BUNGA & BURUNG GAGAK,
kumpulan cerpen 4 penyair Indonesia.
Penulis : Agnes A Majestika, Kurnia Effendi, Kurniawan Junaedhie, dan Ryana Mustamin
Genre : Kumpulan Cerpen, Fiksi
Halaman : 194 hal
Penerbit Kosa Kata Kita, Jakarta.
ISBN: 978602-96333-1-3.
Harga Rp. 40.000,- (belum termasuk ongkos kirim)
Kau mungkin tidak punya perasaan seperti saya. Apalagi kau anak negara. Ayahmu donor spermatozoa dan ibumu donor ovum. Sedangkan saya tahu asal-usul saya. Saya cenderung ingin seperti nenek moyang ….
(“Calon Adik untuk Bhi”, Agnes A. Majestika)-
--
Terompet begitu pandai menghasilkan suara menyayat. Pada upacara pemakaman militer, kehadiran terompet seperti wajib. Lengkingannya yang sendu sanggup mempertebal kesedihan pelayat yang kemudian menunduk takzim. Suara terompet selalu mengingatkan bagaimana jenazah ayah dikebumikan dengan khidmad ….
(“Terompet”, Kurnia Effendi)
-
Saya melihat jernih, Babe bergumul dengan peragawati itu di bathtup yang sudah dipenuhi foam bath, dilanjutkan di ranjang setelah sebelumnya berkumur dengan obat kumur yang merupakan fasilitas motel itu. Sialan.
(“Opera Asmara”, Kurniawan Junaedhie)
-
Aku tidak pernah merasa bisa jatuh cinta. Aku selalu ketemu dengan laki-laki tengil. Belum apa-apa, mereka sudah ingin menguasai. Aku tidak bisa merengek, tidak biasa bermanja-manja. Tapi laki-laki umumnya tidak suka itu ….
(“Tenriawaru”, Ryana Mustamin)
Pemesanan dapat dilakukan di SINI
(“Calon Adik untuk Bhi”, Agnes A. Majestika)-
--
Terompet begitu pandai menghasilkan suara menyayat. Pada upacara pemakaman militer, kehadiran terompet seperti wajib. Lengkingannya yang sendu sanggup mempertebal kesedihan pelayat yang kemudian menunduk takzim. Suara terompet selalu mengingatkan bagaimana jenazah ayah dikebumikan dengan khidmad ….
(“Terompet”, Kurnia Effendi)
-
Saya melihat jernih, Babe bergumul dengan peragawati itu di bathtup yang sudah dipenuhi foam bath, dilanjutkan di ranjang setelah sebelumnya berkumur dengan obat kumur yang merupakan fasilitas motel itu. Sialan.
(“Opera Asmara”, Kurniawan Junaedhie)
-
Aku tidak pernah merasa bisa jatuh cinta. Aku selalu ketemu dengan laki-laki tengil. Belum apa-apa, mereka sudah ingin menguasai. Aku tidak bisa merengek, tidak biasa bermanja-manja. Tapi laki-laki umumnya tidak suka itu ….
(“Tenriawaru”, Ryana Mustamin)
Pemesanan dapat dilakukan di SINI
0 comments:
Post a Comment