
Judul Buku : Bunga Rindu di Sandaran Bintang (Kumpulan Puisi Kwek Li Na)
Genre : Buku Puisi
Penulis : Kwek Li Na
Halaman : 118 hal + x
Penerbit : Kosa Kata Kita
ISBN : 978-602-96333-7-5
Harga : Rp 38.000,- (belum termasuk ongkos kirim)
Komentar pembaca buku Bunga Rindu Di Sandaran Bintang :
Gerak gerik rindu seperti itulah yang menghiasi 107 puisi dalam naskah buku puisi penyair Kwek Li Na ini. Ada satu puisi di sana yang membuat saya terdiam, lama menatap tiga baris kata yang yang diberi judul dengan ketepatan isi puisi: paceklik. Tiga baris puisi yang memancarkan dengan jelas kerinduan untuk melihat manusia berbahagia. Tapi manusia tak juga berbahagia. dan ketakbahagiaan itu dengan sepenuh tenaga puisi dicatat oleh sang penyair ke dalam kata-kata yang begitu kuatnya.//Mata petani basah/Menghitung biji padi/ Gagal panen. Terhadap baris kata seperti itu, orang tak perlu lagi puisi dalam arti: membentukkan kata kata yang indah dalam bahasa - bahasa puisi. Tapi hidup itu sendiri sudah mengeluarkan dari dalam tanahnya sendiri keindahan itu - keindahan dari kata kata yang kita putar menjadi begitu berdetaknya kenyataan dalam hidup. Begitu mengharukan betapa nasib orang orang yang gagal. seperti nasib pak petani di sana:
gagal panen. gagal panen yang menyembunyikan serangkaian nasib pilu dari akibat kegagalan semacam itu.
(Hudan Hidayat, Pengamat Sastra)
Karya-karya puisi Kwek Li Na merupakan karya yang dilahirkan dari: sentuhan akan keindahan kata, pengalaman oleh sensasi rasa, kecerdasan di antara kekayaan filosofi, dan imajinasi yang sarat dengan
selera terbaik. Buku ini sangat layak untuk diapresiasi oleh berbagai kalangan sastrawan, budayawan, dan masyarakat luas umumnya.
(Leonowens SP, Esais dan Sastrawan Dunia)
Sejak mengenal Li Na di Facebook, aku sudah merasakan bahwa aku telah bertemu dengan penyair yang nekat. Keranjingannya menulis puisi, dan sekali-sekali prosa, setiap hari, dan membaginya kepada teman-teman lain, benar-benar menunjukkan bahwa Li Na memang berbakat dalam penulisan. Produktivitas dalam menulis puisi telah menghasilkan ciri tersendiri, baik tema maupun diksi yang khas. “Tak habis cinta Kau urai dengan kata.Tak kering rindu Kau deret dengan bahasa.” Aku pun terpaut hati dengan puisi-puisi alit Li Na yang sangat liat dan imaji yang dalam. Terkadang Li Na takpeduli pada irama puisi, tapi di sinilah kenekatannya. Puisinya mengalir lepas dan menyentuh.
(Zulfaisal Putera, Pengamat sastra, Guru di Banjarmasin)
Selain tentang cinta dan kerinduan yang kental, puisi-puisi Kwek Li Na juga peka terhadap lanskap sosiologis. Demikian juga imaji yang disajikannya mengerubung dan mengalir lancar sehingga makna puisi sampai pada muara dengan solid. Seringkali puisi Kwek Li Na membuat kita terkejut hanya dengan sebarisan kata yang sederhana.
(Susy Ayu, penyair)
Pemesanan dapat hubungi di SINI
0 comments:
Post a Comment